Sabtu, 07 Mei 2011

KETULUSAN SEORANG IBU

Kala itu  embun pagi senantiasa menyapa hari yang cerah , Ku tuangkan beberapa untaian kata yang memberi motivasi kepadaku untuk tetap ingat kepada sosok yng kini telah pergi. Inilah yang ku tulis, yang ku adaptasikan dari sebuah buku motivasi dan tulisan seorang Guru.
 ............. 
Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan kepada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km dari tempat tinggalnya. Kemudian keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyai kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, ” saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus , sedangkan harga bunga itu seribu rupiah.”
 
Pria itu tersenyum dan berkata, ” ayo ikut, aku akan membelikannmu bunga yang kau mau.” Kemdian ia membelikan gadis kecil itu setangkai bunga mawar merah, sekaligus memesan karangan bunga untuk di kiirimkan ke ibunya.
 
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantarkan gadis kecil itu pulang kerumahnya. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, ” Ya tentu saja, maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saaya?”
 
Kemudian mereka berdua menuju ketemapat yang ditunjukan oleh si gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum. Setelah sampai ketujuan gadis kecil itu meletakkan bunga di atas pemakaman yang masih basah.
 
Melihat hal ini hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas ia kembali ke toko tadi dan membatalakan pengirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang di pesannya dan mengantarkan sendiri bunga untuk ibunya.
 
Apa yang ada dalam pikiran Anda setelah membaca kalimat demi kalimat di atas, pastilah sama dengan apa yang ada dalam pikiran saya setelah saya menulis kalimat tersebut., yakni ingat akan satu sosok malaikat yang di kirimkan Allah untuk menjaga , melindungi dan mengasihi kita. Bahkan memberi nyanyian penghibur, tersenyum untuk kita setiap saat, dan kita akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”.

, memberi sebagian dirinya dikala kita haus, mengajarkan do’a agar kita dekat denganNya. Dialah sosok tua yang tak kenal lelah, tanpa pamrih tanpa memberi catatan harga apapun yang di lakukan untuk kita. Mari kita coba untuk kembali mengingat apa yang di korbankan untuk kita.
 Renungilah ......., ingatlah wajahnya .............. sapalah namanya dalam do’a walau ia tidak di depan kita.

 Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ...
 sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.
 Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..
 sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu
 Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ...
 sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
 Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya ..kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
 Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai ke supermarket ... sebagai balasannya ... kamu keluar mobil tanpa memberi salam
 Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya … sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
 Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
 sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu
 
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
 
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
 ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta
 diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
 
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih. Pingin tau urusan anak muda.“
 
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
 sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 200 km.
 
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu .....
 sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda.“
 
Waktu kamu sudah jadi PEGAWAI, dia menelponmu untuk di antar ke acara syukuran salah satu saudara dekatmu ...
 sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,
 Banyak kerjaan kantor“
 
Waktu kamu berumur 35 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ...
 sebagai balasannya ...
 kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
 dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ...
 dan tiba-tiba kamu  teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
 
HATIMU bagaikan pukulan GODAM
 
MAKA ..
 
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
 
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA.. INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU
 
Kala waktu mulai mendesak…
 
Kututup tulisanku
 Kuuntai kata-kata.dalam kenangan
 Kutemukan jawabannya…….
 
KETULUSAN SEORANG IBU 
 ...........
 
Kupersembahkan buat ketiga Anakku Tercinta.
 
Sayangilah Ummi, sebagaimana Ummi telah menyayangi kalian.
 
Buat Ummi TERIMAKSIH, kau sosok IBU idaman tak sedetikpun kau palingkan perhatian dari Anak-anak. Kau singkirkan kesibukkan demi perhatian penuh pada anak tercinta.
TERIMAKSIH YA ROBBI KAU TELAH BERIKAN SEORANG IBU YANG PENUH KASIH SAYANG YANG KINI TELAH PERGI
DAN KINI KAU HADIRKAN SEORANG ISTRI YANG BAIK DAN KELUARGA YANG PENUH KASIH SAYANG.

0 komentar:

Posting Komentar